Kamis, 23 Oktober 2014

Dilarang berjualan di sepanjang halaman UNPAD

Dilarang berjualan di sepanjang halaman UNPAD. Menurut kaidah tata bahasa mestinya ditulis sebagai 'di sepanjang', bukannya, 'disepanjang'.

Sumber: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10205022669675856&set=a.1739709261970.98244.1515834112&type=1&theater

Sabtu, 18 Oktober 2014

Daftar Anggota DPRD Bandung 2014

Daftar anggota DPRD hasil pemilu 2014 secara umum tidak mudah didapatkan seperti daftar anggota DPR-RI. Kualitas data beragam, tergantung inisiatif dari KPUD masing-masing.

Untuk kota Bandung, daftar anggota DPRD dapat dilihat di situs resmi DPRD Kota Bandung, di http://www.dprd-bandungkota.go.id/profil-dewan/profil-anggota-dewan.html

Daftarnya berupa hasil scan file seperti di bawah ini:

Daftar Anggota DPRD Kota Bandung Periode 2014-2019 halaman 1

Daftar Anggota DPRD Kota Bandung Periode 2014-2019 halaman 2

Daftar Anggota DPRD Kota Bandung Periode 2014-2019 halaman 3
Untuk memudahkan, maka aftar tersebut diubah menjadi database dan dapat dilihat di http://caleg.kabarkita.org/aleg-dprd-2014?cmd=show_dprd&dprd_id=2


Rabu, 15 Oktober 2014

Buku Probabilitas Dan Statistika

Buku pelajaran ilmu probabilitas. Kalau semua paham isi buku ini mestinya tidak ada lagi keributan quick count.


Kamis, 09 Oktober 2014

Gaya Pacaran

Berikut ini tulisan tentang pacaran yang diambil dari buku "Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan" untuk kelas XI semester 1 dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan halaman 129. Buku ini dapat diunduh di http://bse.kemdikbud.go.id/download/fullbook/20142407133408


Menurut saya rada aneh, karena dalam Islam tidak ada pacaran, tapi gambar yang dijadikan ilustrasi adalah laki-laki dan perempuan dengan busana muslim.

Teks di dalam bab itu juga copy paste dari artikel di internet, misal yang ini:

"Sehat Sosial. pacaran tidak mengikat maksudnya hubungan sosial dengan yang lain harus tetap dijaga agar tidak merasa asing di lingkungan sendiri".

Silakan cari sumbernya di internet dengan Google [LINK].

Hasilnya kurang lebih seperti ini:

Artikel di internet sebagai rujukan buku teks kelas XI

Referensi

Selasa, 07 Oktober 2014

Analisis Foto Jembatan Rusak


Beberapa waktu lalu ada yang membuat posting berisi gambar anak sekolah menyeberang sungai melalui jembatan rusak di Indonesia. Namun ternyata apa yang terjadi sesungguhnya tidak sepenuhnya sesuai dengan pesan di situ.

Rangkuman hasil penyelidikan:
  • Foto kiri adalah jembatan sungai Ciberang, Lebak, Banten yang rusak tahun 2012. Status sudah diperbaiki dengan bantuan dari PT Krakatau Steel
  • Foto kanan atas adalah jembatan di Batu Busuk, Padang tahun 2012. Kabarnya pada tahun 2012 akan diperbaiki dengan bantuan dari PT Semen Padang, namun belum ada kabar kelanjutannya.
  • Foto kanan tengah adalah jembatan kawat baja di Nepal
  • Foto kanan bawah adalah jembatan Leuwi Lember yang ambruk gara-gara tergerus Sungai Ciliman di Desa Cicaringin, Banten tahun 2011. Masalahnya sudah dibawah ke gubernur Banten dan DPR. Jembatan pengganti sudah direncanakan pada tahun 2011. Belum ada konfirmasi apakah benar-benar sudah dibangun / diperbaiki.
Berikut ini gambar yang diposting:
Anak sekolah menyeberang jembatan rusak.
AYAH BUNDA YANG ADA DI JAKARTA TOLONG BANTU SAMPAIKAN PESAN KAMI YA.....

Pesan untuk anggota Dewan Yang Terhormat:

"Tolong berhentilah Bapak-bapak dan Ibu-ibu wakil kami sekalian bertikai memperebutkan kekuasaan, tengoklah nasib kami yang harus menyabung nyawa setiap hari hanya untuk bisa sampai di sekolah tempat kami belajar".

"Tunjukkan dan buktikanlah pada kami jika engkau semua memang benar-benar Cinta Merah Putih dan Ingin Membuat Indonesia ini menjadi Hebat !"

"Kamilah sesungguhnya merah putih masa depan bangsa ini dan kamilah sesungguhnya Indonesia hebat di masa mendatang"

Semoga gambar ini bisa sampai dan dilihat oleh para anggota dewan yang sedang sibuk memperebutkan kursi kekuasaan untuk kepentingan golongan dan kelompoknya.

Setelah dicek secara teliti, beberapa hal saya jumpai:

Gambar Kiri 

Dua gambar  sebelah kiri adalah jembatan di Lebak, Banten. Jembatan ini sudah diperbaiki dengan bantuan dari PT Krakatau Steel.

Jembatan rusak di Lebak, Banten

Jembatan yang sudah diperbaiki oleh PT Krakatau Steel
Jadi kasus jembatan ini dapat dikatakan sudah selesai.

Referensi:

Foto kanan atas

Foto kanan atas adalah jembatan di desa Batu Busuk, Padang, Sumatera Barat.

Menurut berita Harian Haluan, jembatan ini sempat akan diperbaiki dengan bantuan dari PT Semen Padang. Namun belum ada kabar kelanjutannya.

Update 2018: 
Jembatan ini sudah diperbaiki, namun masih kurang layak. Sumber dari artikel "Kondisi Jembatan Memprihatinkan, Batu Busuk Butuh Perhatian Pemko Padang"




Kesimpulan:
  • belum jelas apakah jembatan ini sudah diperbaiki
Referensi

Foto Kanan Tengah

Foto ini adalah jembatan dari kawat baja di Nepal. Nampaknya jembatan kawat baja ini cukup umum dipakai di Nepal.
Referensi


Foto Kanan Bawah

Foto kanan bawah adalah jembatan Leuwi Lember yang ambruk gara-gara tergerus Sungai Ciliman di Desa Cicaringin, Banten.
Jembatan Sungai Ciliman





Jembatan sungai Ciliman di majalah Tempo

Menurut sumber kaskus:
Perjalanan menuju Desa Cicaringin, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak, Banten tinggal selangkah lagi. Mobil yang saya kendarai menyapu jalan tanah desa yang diperkeras dengan batu, tanjakan dan turunan berkelok, dan membelah perkebunan karet.
Suasana pedesaan begitu terasa saat memasuki Desa Cicaringin. Rumah-rumah panggung berdinding anyaman bambu menjadi pemandangan sebagian besar rumah warga. Desa yang berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Serang boleh dibilang miskin infrastruktur.
Tak hanya akses jalan utama menuju desa ini rusak parah dan terkelupas aspalnya,namun sudah hampir lima bulan warga harus susah payah meniti kawat baja jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Seberang Mustari dan Kampung Cicaringin untuk menyeberang Sungai Ciliman.

Menurut satu sumber, jembatan pengganti sementaranya sudah mulai dibangun pada tahun 2011 pada pemerintahan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Sumber lain menyatakan bahwa masalah ini sudah dibawa oleh anggota DPR Komisi V Irvansyah  Asmat ke Kementrian PU:
""Sebagai anggota Komisi V DPR RI yang membidangi masalah infrastruktur, masalah ini akan kami bawa dalam rapat kerja dengan Kementerian PU guna mendapatkan solusi permanen bagi pendanaan pembangunan Jembatan tersebut," ujar anggota Komisi V DPR dari PDIP Irvansyah Asmat.
"
Kesimpulan:
  • Masalah ini sudah sampai ke Gubernur dan DPR-RI
Referensi:

Sabtu, 04 Oktober 2014

Bom Nuklir Hiroshima Nagasaki

Berikut ini beberapa foto bom nuklir awal termasuk yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki

Early Bombs


“Thin Man” Plutonium Gun Type Bomb Casings in 1944. In the background you can see “Fat Man” casings. It is unknown whether they are the early Model 1222 “Fat Man” casings, which required 1,200 bolts to assemble, or the later Model 1561 casings which were substantially easier to assemble and which were used for the production versions.

Initial Bomb Assembly and Test

Photograph of personnel checking a casing. A significant number of extra casings were shipped to Tinian and used in various tests with “dummy” bombs which contained all the active components of a working atomic bomb, but no fissile material to test out and prove the assembly procedures for the actual devices themselves.
Project A (Alberta) member CDR A. Francis Birch (left) numbers Little Boy Unit L-11 while Norman Ramsey (right) watches. This is the actual unit which was dropped on Nagasaki.
Little Boy unit checked up to a bank of equipment; possibly to test/charge components within the device. Unknown whether this is a test unit or L-11; the unit dropped on Hiroshima.
Implosion Sphere for Fat Man nearly assembled and about to be placed inside it's casing.
Photograph from LANL History website showing partially shrouded Little Boy unit designated L-1. This unit was assembled with non-nuclear components and dropped on 23 July 1945. Test was a complete success.

Final Bomb Assembly

Fat Man devices after they were assembled, underwent a final procedure outside the Assembly Building, where their crevices were filled with putty, and then oversprayed with sealant to maintain the proper environment within the device during the time it would take to deliver it to the target.

In this photograph, you can see the putty being applied to the forward polar plate.
The sealant is now being applied via spray gun.
Workers have substantially completed application of the sealant. Note the writing on the tail fin assembly and the logo on the bomb's polar plate and on the worker's coveralls.
This is a frame taken from a color movie taken of the sealant application, showing the color of the device and sealant/putty.
Once the device was virtually complete, workers began to sign their names and various exhortations onto the device.
Close up of names on tail assembly of Fat Man.
“A Second Kiss for Hirohito!” signed by Rear Admiral W.R. Purnell, USN on the side of Fat Man.
The completed Fat Man device is being lowered/checked over on it's transport dolly for the trip to the airfield.

Bomb Loading

The completed bomb was then towed towards the airfield under cover with an escort.
It's destination? One of two bomb pits constructed on Tinian.

Pit Number One Today. This pit was used to load Little Boy onto the Enola Gay. Identification was accomplished by historians from studying photographs of the bomb loading sequences and comparing the bolt holes in the photographs to the pits today.
Pit Number Two today. It was used to load Fat Man onto Bocks' Car.
Preliminary pit alignment was proceeded with.
The Bomb and it's dolley were then manually pushed towards the pit.
The device's alignment was checked over by eye and hand.
The towing cable was then disconnected from the dolley as MPs kept watch.
The device was then raised up on a hydraulic lift and the metal gutters which guided it over the pit were removed.
Once it was aligned with the pit, the device was then lowered down.
Device almost lowered to the bottom of the pit.
Device now fully seated in the pit. Still covered with tarp for security reasons.
The aircraft that will carry the device is then backed up slowly over the pit.
Alignment of the device with the aircraft's bomb bay proceeded with a lot of 'hands on' from fairly high ranking personnel.
Alignment of the device with the aircraft's bomb bay proceeded with a lot of 'hands on' from fairly high ranking personnel.
Once the device was aligned up, the security/protective shroud was removed in anticipation of loading.
This is Unit L-11; the actual “Little Boy” bomb being (or about to be) loaded into the Enola Gay.
Hydraulic lift has raised the device about halfway into the bomb bay.
The device is nearly there...
View from within the pit showing the dolley frame and the fully extended hydraulic lift.
The device is now in the bomb bay and is in the process of being attached to the sway brackets that will secure it to the aircraft.
A different view of the device in the bay.


Sumber: http://www.alternatewars.com/Bomb_Loading/Bomb_Guide.htm